Lagaknya berinvestasi di pasar modal. Tapi cara dan harapan (baca: khayalan) yang ingin diraih seolah ikut investasi bodong.

Punya keyakinan bahwa wabah ini tidak ada, mungkin tidak mengapa. Tapi jadi masalah jika hal ini mempengaruhi orang lain, bahkan membuat celaka.

Begitu pula keyakinan sesat yang bertentangan dengan syariat. Membahayakan kehidupan di masa depan.

-Selamat Hari Raya Jumat-

Beli ini untuk membawa aroma bioskop ke rumah.

Ilmuwan bilang waktu itu relatif. Sehari di negeri langit sana setara 1.000 tahun di sini.

Jadi memang benar kata pepatah bahwa hidup di dunia itu ibarat mampir wedangan. Waktu yang sangat singkat.

Seterah mau wedangan di mana, aku manut sliramu.

-Selamat Hari Raya Jumat-

Sebenarnya kondisi saat ini belum baik-baik saja, bahkan lebih berbahaya daripada saat orang-orang masih diliputi kepanikan.

Kali ini kembali memilih tidak bepergian. Menunggu setelah reda. Setelah kembali sepi.

-Selamat Hari Raya Jumat-

Ingat, ya. Bumi ini bulat. Tidak ada winter di negeri khatulistiwa.

Lagipula, yang sedang winter saat ini Bumi belahan utara jauh sana. Pulau Jawa berada di selatan ekuator.

Telah datang lagi hari coblosan.
Jangan coblos pakai hati nurani, pakailah alat yang disediakan panitia.

Beberapa waktu terakhir ini, kopi gilingku lebih sering kuseduh pakai air dingin (cold brew).

Alasannya?
Entahlah. Aku merasa lebih asyik aja. Sekali seduh, bisa langsung buat banyak untuk beberapa hari.

Untuk kopi gunting / kopi sobek, tetap pakai air panas mongah-mongah.

Pas di jalan ketemu sedan mercy warna hitam, seri tertinggi, sering menduga begini: yang di dalam jangan-jangan juragan mafia nih, seperti Pak Reddington.
Hahay..

Di saat awal, yang lain pada panik, aku masih cuek. Yang lain mulai meragukan, aku seolah paranoid. Tak berani ke masjid. Tak berani pulang.

Tapi sejak awal aku tetap meyakini bahwa wabah ini benar ada. Korbannya nyata.

Percayalah pada ahlinya.

-Selamat Hari Raya Jumat-