letakkan sejenak jejak ini, tanpa harus memandang kebelakang
aku memandangmu bagaikan memujamu saat bersimpuh dihadapmu, menjerat dan mengurungku di dalam keindahan...
hai hati, apa kabar dirimu?
kurasakan hanya tetesan kisah yang tak berujung dalam waktu normal. Membekali sejenak kita berdua dgn apa yg dinamakan rasa...
setidaknya, esok adalah tanggung jawab kita bersama
dia dalam lingkaran yang memabukkan
semenjak itu, rasa ini tak tergantikan
ternyata dia bagaikan angin yang tak berbekas