Kulantunkan doa sbelum beranjak tidur. Kubiarkan doa ini lebih dulu menemuimu, dgn sepuluh jari menengadah, berbisik sendu, "Ya Rabb..Lindungi langkah lelakiku..." amin.
Jadi begini, tuan. Apa yang saya rasakan terlalu rumit untuk dijelaskan. Sederhananya, saya mencintaimu, tanpa jika.
Ada banyak hal yang menyapa pikiran. Tentang tapak yang akan kita jejak, tentang genggam yang entah akan menguatkan atau justru menyakitkan.
Betapapun kuatnya seorang perempuan, ia tetap butuh didengarkan, diberi bahu sebagai sandaran tiap kesedihan, dan pelukan yang menenangkan.
jangan pernah merendahkan siapapun. orang yang kau jatuhkan saat ini, boleh jadi ia yang akan menarik lenganmu saat kau terjatuh, nanti.
Pada malam yang meninggi, itu aku yang menunggu. Dengan sepuluh jari menengadah, lalu berbisik sendu, "Tuhan.. Lindungi lelap laki-lakiku."
Kesetiaan seorang perempuan diuji saat bahu yang ditawarkan untuk menemani tangisnya bukan milik laki-lakinya.
ada saatnya kita dipaksa untuk terus berjalan meski perlahan dan begitu pedih di setiap langkahnya.
Sekarang.. atau kah nanti... ntah kapan.... dalam diam berteriak.. dalam tidur terjaga.. dan dalam ramai aku hening...