Kita kembali saja pada apa yang pernah kita tulis dengan diam, ternyata waktu tak terlalu sabar untuk menghidangi kita sebuah pelukan. Seperti lirih bisikan gerimis yang menyamarkan jejak. Jika musim-musim ke depan tak memberiku pilihan, akupun bersiap diri menjadi perihal yang layak kau lupakan.