Meredam kata-kata. Kusapih rindu untuk sementara. Mengendapkannya dalam diam, menunggu perjumpaan yg merunut nyata. Lalu, menumpahkannya tanpa sisa.
Rindu. Merajalela di batas angkuh yg mengunci bibir utk bertanya tentangmu. Apakah kau mencecap rasa yg sama? Andai saja.
Masihku di sini, sendiri. Merunut bilur-bilur rindu yg tertinggal. Ada padamu, pasti! & kuingkari.
Membayangkannya saja membuat hadir jadi lebih terasa. Saat ini, biarlah cukup begini. Sampai nanti bertemu lagi.
Dlm rntang jrak, hnya hti qt yg msh bs saling mnyapa, saling mndoakn, "Aq slalu mrinduknmu," bisik htiku lirih pdmu, "smoga km pn bgtu."
Menjadikanmu selalu ada & tetap dekat meskipun hanya jauhmu yg kurengkuh.
Sungguh bruntung! Ada km yg mnghadirkn spotong sapa & skelebat snyum dlm jrak. Mnemaniku dlm diam, & dlm dmba tk brsyarat.
Hari ini, t'lah kukirimkan setumpuk rindu. Lewat angin, kukirimkan semuanya, hanya untukmu. Nantikanlah. Paket itu akan menunggu di depan pintu hatimu.
Aku mendamba sebuah dunia baru. Di bangun di antara mimpi & kenyataan. Ada kita di sana, berdiri berdampingan. Bergenggam tangan, seiya & sekata.
Aku tak butuh terbang jauh menjemputmu. Selama ini ternyata kau tinggal begitu dekat. Tinggal di kavling istimewa, dalam hatuku saja.