Dan kini aku benar benar tidak bisa terus dalam kehancuran, aku harus membentuka kembali diri ini. dan membuktikan bahwa pengorbanan 2 wanita hebat di hidupku itu tidak pernah sia-sia. Aku akan melangkah terus, untuk kalian . tenang saja..
belum lagi malam itu pula aku mengingat perjuangan nenek yang amat memanjakanku, mengorbankan seluruh hak kebahagiaannya hanya untuk aku. jujur saja nenekku itu orang kaya, tapi dia berani hidup susah hanya untuk aku. aku cucunya yang sering membentak nenek kalau sedang kesal.
aku tak bisa terus menyia nyiakan hidup, bila ku ingat seberapa besar pengorbanan ibu teruntuk aku. sungguh aku ini tidak bisa menghargai perjuangan ibu bila terus begini.
saat itu aku sadar, aku tidak benar benar kehilangan alasan untuk melangkah maju. aku anak laki laki dari seorang ibu, yang kelak harus membahagiakannya di hari tuanya.
jujur saja ini yang sedikit membuatku sedih, bahkan saat aku mengulang tanggal 20 desember ke 22 dihidupkupun tak kunjung sebuah pesan ibu sampaikan untuk sekedar memberikan selamat bertambah tua padaku.
sampailah aku pada pesan yang membuatku amat merasakan rindu, ya itu pesan dari ibu . mungkin sudah tiga bulan aku sama sekali tak mendapatkan kabar darinya.
tak sampai disitu, aku mulai menggegam ponsel pintar ku kembali. dan membaca beberapa pesan singkat dari beberapa orang yang cukup berkesan dalam hidupku.