Aku merindu saat kau jauh. Aku membisu saat kau dekat. Mengapakah cinta melumpuhkan kata-kata.
Kalau kamu tak disini, kalau kamu tak disisi, kamu tetap mengisi hatiku. Aku bawa kemanapun aku pergi.
Kalau melihatmu dari kejauhan saja sudah membuatku jatuh cinta, bagaimana jika kamu mendekat? Aku pasti terperosok cinta.
Kalau senyummu saja sudah maut begitu, bagaimana rasanya bibirmu? Membuatku mati ketagihan?
Pertama kali menyebut namamu, lidahku tak perlu berlatih lagi. Huruf-huruf itu telah mendekam disana sejak ku bernafas.
Senyum yang membuatku jatuh, tak terhapus waktu. Aku masih juga mencintaimu, lebih besar daripada dulu.
Semua menyerah pada waktu, kecuali cintaku.
Tak ada manusia yang sempurna. Hingga saat aku jatuh cinta kepadamu.
Kalau rindu terbuat dari api, aku sudah hangus menjadi abu.
Aku hanya ingin bersamamu. Apakah itu terlalu? Aku tak pernah meminta lebih dari itu.