Dan ketika saat itu tiba. Mungkin, bayang wajahku akan berkelebatan di setiap jarak pandangmu. Mungkin, suaraku tiba-tiba saja terngiang di telingamu. Mungkin pula, namaku terucap dari bibirmu tanpa kau sadari. Lalu hanya pada saat itu kau baru akan mengerti "Betapa culas cintamu terhadapku dulu"
Mungkin akan ada saatnya, kau menepikan egomo sendiri. Meminta maaf padahal tak bersalah. Mengaku salah, padahal marahmu sudah diujung kepala. Tapi kau tetap terima, sangking tak inginnya kata pisah.
Mungkin akan ada saatnya, ketika sudah ditolak berulang kali kau tetap menjumpainya dengan hati yang gundah. Berpegang pada satu titik harapan, bahwa dia akan mengerti perasaan dan keadaanmu. Betapa kau tidak bisa membayangkan hari hidup tanpanya.
Mungkin akan ada saatnya kau mengirim pesan bertubi-tubi pada kekasihmu. Menjelaskan dengan rinci betapa kau ingin mempertahankan hubungan. Begitu rincinya bahkan tak salah pula kalau disebut mengemis rasa.