Sebelas duri sepi dalam dupa rupa, tiga menyan luka mengasapi duka
SEPASANG TELINGA. Tak bertatap meski saling mendengar, tak berdekap walau begitu dekat
Aku mencipta masa depan dalam ingatan, kemudian menghijaukanny diam-diam
Bolehkah aku minta pengurangan nasib buruk,kalau itu memang ada dan digariskan untukku?
Tak hanya mengambil hatiku. Dia juga membaginya dengan yang lain
AWAL MULA Sepotong puntung rokok di tengah hutan, dan kehidupan berpindah ke dasar laut
Ada benci yang diam di pojokan kamar. Bantal hanya media penahan dendam.
LUPA MEMATIKAN AC. Saat aku pulang kerja, kulihat bantal dan guling sedang berpelukan.
Pada senja, aku melengkapi rindu, dgn hujan dan secangkir kopi kental, kesunyian yang telah lama aku kenal.
Yang kekal adalah kenangan. Yang rapuh adalah kenyataan. Yang tak berbatas adalah impian. Yang tak berdaya adalah kenyataan.