Dan seterusnya, aku akan berlari maraton untukmu. Berbekal ketulusan yg kau titipkan di sudut mataku. Seterusnya adalah kita!
Aq tls kta prtama dgn huruf "C". Lalu, hening. Prcayalh! & aq mngeja lg nmamu. Di huruf "I", jemariku brhenti. Dlm keheningn itu, kucatut lg 3 huruf trsisa dr nmamu: CINTA.
Kau selalu kunanti, meski tiada hadirmu di sini, di pelukku. Meski aku hanya bisa memuaskan dahaga rinduku dengan memori tentang dirimu. Datanglah..., datanglah segera.
Bukan kita yg memisahkan, tp kita yg membuatnya terjadi. Bukan cinta yg melukai, kita yg membuatnya terjadi sedemikian rupa. Dan, semoga kita tak pernah berpikir untuk melakukannya.
Semoga aku bukan termasuk orang yg serakah jika selalu berharap kau di dekat hatiku, kapan pun itu.
Ada & tiada bagimu, aku hanya ingin hadir ditimang pangkuanmu. Itu saja! Sejenak juga tak apa.
Haruskah tak acuh mendiami rumah hati kita? Jika iya, izinkan aku mendamba diayun ketiadaan. Setidaknya, aku telah mencoba.
JANJI. Menyediakan hati untuk menjadi jembatan kata-kata di setiap jejaknya. Dan kamu adalah muaranya.
"I Love You". Aku tak ingin ungkapkan itu menjadi kamus mati. Aku ingin menjadi berarti & berhati.
Sia-sia saja! Makin kutepikan bayangmu, makin terjerat aku dalam kenangan tentangmu.