nanasaja: mau saia share di FB, tapi resiko ditimpuk kaum "yang nggak ngerti sistem F1 tiba-tiba rajin komen soal rio haryanto"

1) Pertamina udah jadi sponsor Rio Haryanto entah sejak kapan, kayanya dari jaman Rio balapan di Formula BMW Pasifik. kenapa baru sekarang ribut? Baru liat berita?

2) Pertamina juga nyeponsorin 2 Lamborghini di Blancpain GT Series kok, dia kayanya juga lagi cari exposure internasional

3) Ini kan sama aja bentuk dukungan atlet yang berlaga di kompetisi internasional macem buat badminton atau bola.

1) & 2) monggo lah itu hak Pertamina. toh memang jelas ada kepentingan bisnis juga di sana. Tapi Kemenpora? nope.
3) gak sama. Badminton & bola jelas2 mewakili negara. Klo F1, jadi wakil tim pabrikan. CMIIW

ga juga, badminton ga semua kompetisi mewakili negara kok. well, ya mirip lah sama atlet tinju, tennis gitu2 lah sama. dan bukannya pada akhirnya dana pajak publik ga dilibatkan buat nyeponsorin Rio ya?

saya pribadi sih, kalau tidak melibatkan dana publik, lebih baik. tapi kalau melibatkan dana publik, asal transparan sih oke. saya ngeliatnya ya usaha untuk mendukung atlet berkompetisi

lebih baik disponsori perusahaan2 swasta (klo ada yg mau). karena klo ngeliat nominalnya (meski masih simpang siur berapa, yg jelas gede lah), mending dana publik dipake utk keperluan2 nasional yg lbh urgent

iya memang idealnya disponsorin perusahaan swasta. dana publik, selama memang itu anggaran olahraga untuk atlet, bukan anggaran untuk pembangunan infrastruktur, kan bukan penyalahgunaan dana?

lha dari Kemenpora sendiri sebelumnya sudah menganggarkan dana utk F1 po? atau mendadak diambilkan dari pos lain?

nah kalau dapurnya kemenpora yang itu saya pun gatau

yep. pertamina udah lama jadi sponsor untuk beberapa even internasional. klo di rally ada rifat sungkar. harusne ndak ada masalah soal sponsor dari pertamina.

toh keuangane juga terpisah dari APBN. klo menurut kats mending diskusine dipisah antara sponsor dari pertamina sama dari pemerintah.